17 Desember 2008

Kritikan anarkisme akan Islam

Semenjak kebanyakan pergerakan anarkis yang terjadi di negara-negara yang dibawah pengaruh gereja Kristen, kritikan akan agama terbanyak adalah kepada Kristiani yang terorganisir. Bagaimanapun juga, kritikan ini dapat diterima secara universal, semenjak semua organisasi agama memiliki kecenderungan pada struktural dan pengaturan akan umatnya. Dunia ‘barat’ lebih sering melihat Islam sebagai agama yang politikal, mengatur segala aspek sosial dan tingkah laku sehari-hari umatnya, dan seakan bertentangan dengan prinsip-prisip dasar anarkisme.

Kritikan anarkisme terhadap Islam terpusat pada peranan perempuan dalam dunia Islam dan hubungan antara homoseksual dengan ajaran Islam. Kaum ‘barat’ menilai kehidupan sosial Islam sebagai patriarki, dimana perempuan mempunyai hak yang lebih sedikit dari pada pria, perempuan dipaksa untuk memakai jilbab, dan menyangkal hak-hak dasar, seperti memberikan suara dan pendidikan. Di banyak negara yang mayoritas Muslim, homoseksualitas adalah hal yang terlarang dan dapat diberikan hukuman fisik yang keras. Bagaimanapun juga, pertentangan akan masalah-masalah ini terkait dengan tujuan agama dan berapa banyaknya cabang dari penyesuaian regional dan budaya dari suatu daerah. Untuk contohnya, pemakaian jilbab tidak ada dasarnya pada Al-Qur’an ataupun ajaran-ajaran dari Nabi Muhammad (Hadist).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

THANX